Simpel Trading Dengan Memanfaatkan Level Support – Resistance (part2)

Menyambung artikel minggu lalu Simple Trading Dengan Memanfaatkan Level Support – Resistance (part 1), sesuai dengan janji saya sebelumnya kali ini kita akan membahas bagaimana kita bisa menentukan area support resistance dengan gampang, dimana hal ini merupakan pertanyaan yang masih membuat penasaran banyak trader.

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita coba untuk menemukan level support & resistance, namun sayangnya tidak semua cara tersebut mudah untuk dipahami. Dilihat dari pengaplikasiannya ada dua cara yang paling familiar dan menjadi favorit para trader dalam menentukan level support dan resistance.

Apa saja itu? Here we goes…..

1.Fibonacci Retracement

Fibonacci merupakan salah satu tools yang cukup popular dikalangan teknikalis, perhitungan angka – angka yang terdapat dari tools ini cukup mudah diaplikasikan untuk mengoptimalkan sistem trading yang digunakan.

Simple saja untuk mengetahui dimana letak level – level support resistance melalui Fibonacci retracement, Anda hanya perlu menemukan titik tertinggi dan terendah dari pergerakan harga terlebih dahulu. Dimana titik tertinggi dari pergerakan harga dikenal sebagai swing high dan titik terendahnya dikenal sebagai swing low.

Dalam pengaplikasiannya anda hanya perlu menghubungkan dan menarik garis Fibonacci dari swing high ke swing low pada saat down trend ataupun sebaliknya menarik garis dan menghubungkan swing low ke swing high pada saat uptrend.

Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar diatas anda dapat melihat angka angka Fibonacci sebagai acuan untuk menentukan level – level support ataupun resistance. Pada penggunaan TF H-4 Anda juga bisa memanfaatkan beberapa angka popular yang berguna sebagai patokan entry level, yaitu 38.2%, 50.0% dan 61.8%. Dengan kesimpulan apabila pergerakan harga telah menembus atau berada pada angka tersebut maka bisa dikatakan sebagai sebuah sinyal trading yang cukup kuat dan akurat, baik pada saat akan mengambil posisi buy ataupun sell.

Melalui penggunaan Fibonacci retracement Anda dapat mencari peluang “buy” ketika harga bergerak dan berada pada level support, atau sebaliknya Anda dapat melihat peluang “sell” ketika harga berada pada level resistance.

Ex:

Pada kondisi uptrend kita akan melihat bagaimana caranya menentukan level – level support resistance dengan mencari titik balik yang memberikan sinyal buy. Perhatikan penggunaan Fibonacci Retracement pada chart dibawah.

Level – level support resistance bisa dikatakan kuat apabila area tersebut setidaknya sudah teruji 2 kali. Pada gambar diatas anda dapat melihat ketika pergerakan harga selalu mencoba menembus level support 1.59898 (61.8%) hingga 4 kali namun selalu berbalik, Dengan kondisi yang sudah teruji, kita bisa melakukan  aksi buy pada sekitar level 1.60038 dengan target hingga titik 1.6063 (0,0%). Begitupun sebaliknya pada kondisi downtrend dengan mengambil posisi sell.

2.Pivot Point

Cara yang kedua dalam menentukan level support dan resistance adalah dengan menggunakan sistem pivot point. Penerapan pivot point ini didasarkan pada perhitungan data (High, Low, Close) chart pada sesi trading sebelumnya.

Untuk mendapatkan data tersebut ada beberapa cara yang bisa digunakan. Anda bisa menghitungnya secara manual atau yang paling mudah adalah dengan menggunakan Pivot kalkulator yang bisa Anda temukan secara gratisan di internet.

Hanya dengan memasukkan data – data market diwaktu transaksi sebelumnya seperti (H, L, C) pada bar sebelumnya, kita bisa mendapatkan informasi angka angka dimana akan terciptanya area support and resistance.

Nah, sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkan informasi angka support-resistance yang kita dapatkan dari kalkulator pivot (R1,R2,R3- PP-S1,S2,S3) kedalam sebuah chart.

Pada chart kita bisa melihat adanya 7 garis horizontal yang tercipta berdasarkan perhitungan pivot point. Masing – masing garis dimulai dari garis pivot point sendiri (PP),3 garis resistance (R 1,2,3) dan 3 garis support(S 1,2,3).Dengan menarik garis dari angka yang didapatkan melalui kalkulator pivot, kita bisa memperhatikan dimana trendline akan menunjukkan reaksi terhadap garis pivot tersebut.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari prinsip kerja pivot point:

  • Apabila harga open berada diatas garis pivot maka kemungkinan besar pasar dalam kondisi bullish ataupun sebaliknya jika pada saat dibuka harga berada dibawah garis pivot maka pasar kemungkinan besar akan berada dalam kondisi bearish.

  • Bila trend yang yang terjadi sedang kuat maka harga akan menembus garis support atau resistance, dan apabila trend line telah menembus level pertama dari garis support atau resistance, maka berkemungkinan pergerakan market menembus level selanjutnya hingga mencapai level tertinggi atau terendah dari situasi market.

  • Pada saat trend line mencapai level tertinggi atau dalam situasi overbought,  maka trend tersebut akan bergerak turun akibat pasar mencapai titik jenuh begitu juga sebaliknya.

Melalui penggunaan pivot point dalam situasi market tertentu Anda dapat menentukan peluang buy ataupun sell  dengan memanfaatkan level support resistance yang tersedia.

Ex:

Pada kondisi uptrend kita bisa mengambil posisi buy dengan mengambil beberapa point diatas level support (buy limit). Perhatikan chart berikut:

Pada grafik diatas Anda dapat melihat pergerakan harga yang menguji level S1 dan jika Anda meyakini posisi tersebut bertahan dan terus menguat seperti pada candlestick yang dilingkari, maka bersiap – siaplah mengambil posisi jual beberapa point diatas posisi S1 disekitar level 1.4400 dan memasang stop loss beberapa point dibawah S2  pada level 1.4300 apabila seandainya level tersebut tertembus pada saat harga mengalami breakout.

Perlu diperhatikan, selama tidak adanya news setiap kali harga bergerak menyentuh / menguji level support dan kemudian berbalik lebih dari dua kali maka bisa dipastikan sinyal dari area support pada tingkatan itu sangat kuat dan bisa diandalkan sebagai acuan untuk melakukan OP.

Itulah dua cara yang populer dalam menentukan level suport dan resitance. Dengan menggunakan kedua metode tersebut kita dapat melakukan transaksi dengan memanfaatkan level tertinggi dan terendah dari pergerakan harga dengan mudah, hingga anda tidak perlu untuk takut kehilangan moment terbaik untuk menyiasati pasar.

Bagaimana menurut anda, cukup simple bukan?